Sabtu, 07 Januari 2017

Bisnis Pariwisata


PENDAHULUAN
 Segala puji kepada Allah S.W.T berkat rahmat hidayatnya saya dapat menulis blog ini untuk tujuan pekerjaan/tugas ke 2 yang saya dapatkan. Blog ini memuat tentang pengertian dari bisnis pariwisata.Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada pembimbing saya Ibu Fitria yg menjadi motivator untuk dapat terlaksananya tugas saya. Semoga dengan adanya blog ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pengunjungnya, apabila banyak kesalahan di dalam blog saya, Dimohon untuk memberikan kritik dan sarannya, Terima kasih.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pariwisata menjadi aktivitas yang mendapat perhatian besar, baik dari masyarakat maupun pihak pemerintah pada periode delapan sampai sembilan puluhan. Sebelum tahun tujuh puluhan sudah banyak daerah di Indonesia yang sesungguhnya bisa diolah melalui sektor pariwisata, akan tetapi perhatian semua pihak masih lebih tertuju pada kekayaan sumber alam yang melimpah, sehingga sektor pariwisata belum secara serius diperhatikan. Sektor pariwisata baru mulai di kerjakan dengan serius sejak awal tahun delapan puluhan, walaupun sesungguhnya sektor pariwisata telah bergejala dan mulai menghasilkan devisa bagi dunia internasional termasuk Indonesia sejak tahun 1950 (Pitana, 2002).
Sektor lain seperti pertambangan dan pertanian, industri pengolahan, transportasi dan yang lainnya sudah jauh lebih dulu mendapat perhatian dalam pembangunan nasional Indonesia. Sebagai dampak dari lambannya perhatian pemerintah memulai sektor ini sehingga sektor pariwisata bagi Indonesia merupakan sumber devisa yang baru dan potensial. Secara nasional, perkembangan kunjungan wisatawan ke Indonesia (termasuk ke Bali) mengalami perkembangan yang fluktuatif.Tingkat kunjungan wisatawan tertinggi terjadi pada tahun 1997 dan 2001. Pada tahun-tahun tersebut secara kuantitatif kunjungan wisatawan ke Indonesia mencapai lebih dari lima juta wisatawan. Sebaliknya, penurunan kunjungan wisatawan juga terjadi beberapa kali dalam satu dekade terakhir. Penurunan kunjungan wisatawan ke Indonesia yang paling tajam terjadi pada tahun 2003 yang mencapai – 11,25% (Disparda Bali, 2004). Penurunan yang sangat tajam ini dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang secara beruntun yaitu terjadinya peristiwa-peristiwa yang sangat tidak terduga dan sangat tidak diharapkan oleh seluruh bangsa di dunia termasuk semua komponen yang bersentuhan dengan dunia pariwisata.Terjadinya serentetan peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan,yang mengancam keamanan dan kenyamanan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, berdampak pada terhadap penurunan kunjungan wisatawan yang sangat tajam ke Bali.Mengawali tahun 2006 sebagai dampak tragedi 1 Oktober 2005,pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara yang langsung datang ke Bali secara kontinue mengalami kenaikan. Namun demikian, dengan berbagai upaya, akhirnya memperlihatkan hasil yang menjanjikan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara diakhir tahun 2006 .Usaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, merupakan salahsatu wacana penting pemerintah.

1.2   Rumusan Masalah
1. ApakahDefinisi dan tujuan bisnis pariwisata?
2. Apa saja Bentuk bisnis pariwisata?
3. Apa itu Potensi bisnis pariwisata?
4. Bisnis dan manajemen bisnis pariwisata
5. Prospek bisnis pariwisata

1.3  Tujuan







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata
Menurut peninjauan secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu "pari dan "wisata".Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berulang ulang (Musanef, 1996 : 8).Pariwisata tidak hanya bisa diartikan secara etimologis saja, tetapi terdapat pendapat dari para ahli diantaranya:
1. Hunziker dan Krapf (Bapak Ilmu Pariwisata)
Pariwisata adalah sejumlah hubungan dan gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh (Musanef, 1996: 11).
2. Hans Buchi
Pariwisata adalah peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata (Musanef, 1996: 11).
3. Robert Mc. Intosh Shashi Kant Cupta
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan ini serta penunjang lainnya (Musanef, 1996: 11).
4. Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha-usaha yang terkait di bidang itu. Pengertian ini mengandung lima unsur yaitu: (1) unsur manusia (wisatawan), (2) unsur kegiatan (perjalanan), (3) unsur motivasi (menikmati), (4) unsur sasaran (obyek dan daya tarik wisata), (5) unsur usaha (Musanef, 1996: 13). Dan pengertian diatas terdapat beberapa hal yang penting yaitu :
a.       Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
b.      Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.
c.       Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya harus selalu dikaitkan dengan bertamasya dan rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi-atraksi wisata.
d.      Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat/daerah yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut, dengan mendapat pelayanan (Musanef, 1996: 12).
5. Menurut James. J. Spillane (1987: 20)
pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, dan lain-lain. Defenisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan akan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu bersifat sementara, bersifat sukarela (Voluntary) dalam anti tidak terjadi karena paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas disimpulkan pengertian Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah (bepergian) atar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut.
2.2 TUJUAN PARIWISATA
a.        Dalam bisnis pariwisata untuk mencapai profit maksimum melalui peningkatan pendapatan dilakukan dengan menetapkan kebijakan diskriminasi harga.
b.        Kebijakan diskriminasi harga umumnya menunjukkan suatu tingkatan monopoli yang dapat meningkatkan supernormal profit.
c.        Akan tetapi dalam bisnis pariwisata hal tersebut lebih cenderung menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melakukan segmentasi pasar
d.       Meningkatkan Devisa negara

2.3 BENTUK BISNIS PARIWISATA
Menurut Pendit (2002: 37) bentuk pariwisata dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu menurut asal wisatawan, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu, menurutjumlah wisatawan, dan menurut alat angkut yang dipergunakan. Bentuk-bentuk pariwisata tersebut dijelaskan dibawah ini:
a.       Menurut asal wisatawan Pertama-tama perlu diketahui wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selamaia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkankalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata internasional.
b.      Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uangasing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadapneraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang inidisebut pariwisata aktif.
c.       Sedangkan kepergian seorang warganegara ke luar negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luarnegerinya, disebut pariwisata pasif.
d.      Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negaradiperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negarayang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangkapendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung kepadaketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksudkan.
e.       Menurut alat angkut yang dipergunakan Dilihat dari segi penggunaan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil

2.4 POTENSI BISNIS PARIWISATA
1.Bisnis Penginapan
Setiap wisatawan pasti membutuhkan tempat beristirahat atau menjadi homebase.Tempat berupa penginapan tentu saja sudah banyak dan cukup menjamur. Anda harus mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola.Misalkan saja pada penginapan Anda dilengkapi dengan berbagai tradisi dan budaya Indonesia lainnya dari berbagai daerah sehingga membuat para turis asing tertarik untuk mengetahui Indonesia lebih dalam.
2.   Bisnis Rumah Makan/kuliner
Kita tentu tau bahwa siapapun membutuhkan makanan. Tentunya ini menjadi peluang untuk membuka sebuah bisnis makanan, namun anda harus menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Tidak hanya itu, dalam konteks pariwisata kita harus mampu menyuguhkan jenis makanan yang khas dari daerah tempat wisata tersebut.
3.   Bisnis Penjualan Souvenir
Souvenir adalah barang yang khas anda beli di tempat wisata. Biasanya souvenir tersebut dibeli untuk nanti di berikan kepada kerabat ketika kita sudah kembali. Namun lebih dari pada itu, souvenir akan mengingatkan kita pernah pergi ke suatu tempat.
4.   Bisnis Penyewaan Kendaraan
Salah satu keluhan wisatawan saat berlibur tanpa jasa perusahaan perjalanan adalah transportasi. Pemerintah kita masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Ini menjadi peluang bisnis penyewaan kendaraan dari hotel atau dari tempat wisata tersebut.
5. Bisnis Fotografi
Barangkali saat ini setiap orang sudah memiliki kamera di gadget mereka masing-masing, namun apakah itu mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata ? Nyatanya tidak, lantaran selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan moment itu. Keterbatasan itu misalnya pada kualitas kamera, sudut pengambilan, spot yang menarik, dan sebagainya. Dengan bermodalkan kamera digital SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional, anda bisa menawarkan jasa sebagai fotografer. Anda dapat menawarkan jasa tersebut dalam paket wisata, atau anda dapat menawarkan langsung kepada wisatawan.

2.5 BISNIS PARIWISATA DAN MANAJEMEN
Bisnis pariwisata dewasa ini memang memberikan kecerahan bagi pergerakan roda ekonomi nasional.Investasi pada bisnis penyedia jasa traveling, bisnis perhotelan, souvenir, transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia perbankan pun turut terimbasi bisnis pariwisata ini. Dampak lain dari maraknya industri pariwisata ini adalah terserapnya tenaga kerja lokal. Singkatnya bisnis pariwisata cukup memberikan angin segar bagi ekonomi nasional, terlebih pengeluaran pemerintah sangat tergantung pada penyediaan devisa melalui pajak dalam negeri. Sampai saat ini lebih kurang 76 persen pendapatan nasional berasal dari penerimaan pajak. Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan bilamana sektor riil, termasuk bisnis pariwisata ini lumpuh, maka tidaklah mengherankan jika sebagian besar roda ekonomi nasional pun terkena dampaknya.Dalam bisnis anda bisa mencurahkan energi untuk menjaring wisatawan domestic dan mancanegara, memberi diskon super murah tapi tetap memelihara lingkungan, budaya, keramahan, pelayanan dan membangun sumber daya manusia yang unggul, maka bukan saja pelanggan akan datang tapi juga tidak sabarmemberi tahu teman mereka betapa bagusnya kepribadian, lingkungan, batin dan pesona bisnis pariwisata Indonesia Dalam bisnis pariwisata, diperlukan manajemen yang baik. Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tak ada faktor yang mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap pelaku bisnis pariwisata memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing. Pelaku bisnis pariwisata di Indonesia harus melakukan inovasi yang dapat bersaing dengan negara – negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan menarik wisatawan lebih banyak.
2.6 PROSPEK BISNIS PARIWISATA
Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Prospek industri pariwisata Indonesia diprediksikan WTO akan semakin cemerlang, dengan perkiraan pada tahun 2010 akan mengalami pertumbuhan hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor industri pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi program pembangunan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar US$ 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional (6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata.
 Berangkat dari pemahaman bahwa model yang digunakan untuk pengembangan kawasan wisata adalah model terbuka maka berarti tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kontak antara aktivitas kepariwisataan dengan aktivitas masyarakat sekitar kawasan wisata. Kontak-kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatanapapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana pendukung yang memungkinkan mobilitas masyarakat.Kontak yang paling mungkin terjadi adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan pengunjung atauwisatawan.Masyarakat sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan wisatawan. Kontak ini apabila terjadi secara massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada perilaku, pola hidup dan budaya masyarakat setempat. Misalnya bagaimana terjadinya pergeseran kultur kehidupan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang semula berbasis dengan aktivitas kehidupan agraris (bertani) bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual jasa. Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya.Dengan kata lainbagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagaisubyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek.Faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism.
KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah (bepergian) atar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut.
2.      Bisnis pariwisata mempunyai beberapa tujuan, salah satunya untuk meningkatkan devisa negara dan memperkenalkan keindahan alam Indonesia.
3.      Bentuk pariwisata dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu menurut asal wisatawan, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu, menurut jumlah wisatawan, dan menurut alat angkut yang dipergunakan.
4.      Indonesia mempunyai potensi pariwisata yang besar. Ada beberapa jenis bisnis dari aspek pariwisata yang patut dicoba, diantaranya : bisnis penginapan, bisnis rumah makan, bisnis penyewaan kendaraan, bisnis souvenir, dan bisnis fotografi.
5.      Setiap pelaku bisnis pariwisata harus memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing agar dapat bersaing dengan negara – negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan menarik wisatawan lebih banyak.
6.      Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Industri pariwisata juga memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata. Pariwisata dengan segala aktivitasnya juga telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya. Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek.



Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/101855002/Rmk-Bispar-Sap-2
http://pustakabakul.blogspot.com/2013/06/pengertian-pariwisata.html
https://www.scribd.com/doc/50091657/9/Bentuk-Pariwisata